Sabtu, 03 Mei 2014

 

KEKUATAN SEJATI DIBALIK KESUKSESAN SUAMI








KEKUATAN SEJATI DIBALIK KESUKSESAN SUAMI


Siang itu lagi jalan-jalan ke Gramedia Matraman, mataku tertuju pada suatu buku kecil tapi menarik..mengenai dasyatnya pengaruh do’a seorang istri untuk kesuksesan suaminya, sementara sebagian orang berfikir bahwa apa yang didapat selama ini adalah hasil kerja kerasnya sendiri ternyata ada pendapat lain yang mengatakan bahwa keberhasilan seorang laki-laki tak jauh dari do’a istri yang sholehah. berikut sebagian kecil dari uraian buku ini yang dikarangoleh Ibnu Ibrahim
Banyak persepsi yang berkembang dimasyarakat modern saat ini, bahwa kesuksesan seseorang bergantung hanya pada kemampuan atau capabilitas orang tersebut. Seperti kesuksesan seorang suami hanya bergantung pada kesigapan dan keterampilan suami didalam menyiasati kepentingan pekerjaannya.
Allah telah berfirman dalam surat QS.Al Isra’ :31 ‘…Kami-lah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada mu…’
Dalam ayat ini jelas dikatakan bahwa sesungguhnya peran masing2 hanyalah sebagai pelaksana harian, dimana kehendak serta penentuan berada ditangan Allah semata. Sehingga tidak ada hak bagi masing2 untuk mengklaim sebagai penentu bagi keberpihakan serta kebutuhan masing2, Suami Istri merupakan tim yang seharusnya berlaku kompak dan sudah semestinya mereka bersinergi dalam menjalani segala aspek dalam kehidupan ini.
Seorang suami dapat dikatakan sukses jika ia telah memenuhi tiga anasir berikut ini :
1. JIka telah mampu melakukan fungsinya sebagai kepala rumah tangga,yaitu sebagai pemimpin dalam rumah tangga.
2. Bila suami berhasil membimbing istri mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan Nya.
3. Mampu mengantarkan anak keturunannya menjalankan fungsi kehidupan mereka dimuka bumi ini, sesuai dengan aturan yang telah digariskan oleh Allah.
Seorang istri dapat dikatakan sukses jika:
1. Berhasil menjadi fungsi control bagi suami untuk tetap berada di jalur-Nya.
2. Melahirkan dan membina generasi sesudahnya sesuai dengan aturan maupun petunjuk Allah.
3. Berhasil mengendalikan fungsi dirinya dan meluruskan gerak langkahnya demi menjaga sunatullah yang telah ditetapkan
QS.An-Nisa:32
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain.(karena) bagi orang laki2 ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu”
Dengan menyadari fungsi masing2, diharapkan muncul kerjasama yang positif, dimana hasilnya akan mereka nikmati secara bersama2, juga terwariskan kepada generasi berikutnya.
Pada manusia, apabila seorang suami meninggalkan rumah dengan tujuan untuk mencari nafkah bagi keluarganya, maka untuk kebutuhan itu pasti dicukupkan oleh Allah. Artinya setiap langkah suami yang disertai do’a istrinya akan menjadikan rezeki yang didapatkan oleh suami menjadi lebih ‘berkah’. Peran do’a istri adalah ketentuan rezeki (istri dan anak2) yang Allah titipkan melalui usaha suami akan memudahkan bagi suami untuk mendaptkannya dan menjadi berkah.
Wahai para istri2 marilah kita berdo’a pada Allah ketika suami beragkat bekerja, setelah selesai urusan rumah tangga, pada waktu Dhuha, ambillah air wudhu, bentangkan sajadah dan sholatlah, angkat kedua tangan kecil kita dan mulai berdo’a :
“Ya Allah ya Rabbi, Engkau adalah Dzat Yang Maha Memberi, maka berikanlah kepada suamiku kelapangan atas rezekinya. Jika letaknya masih jauh, maka dekatkanlah yang Robb, jika masih berada diatas langit,maka segeralah turunkan untuknya. Dan jika masih tertahan didasar bumi,sungguh hanya Engkau yang Maha mampu untuk segera mengeluarkannya untuk suamiku. Hanya kepada Engkau kami memohon rezeki. Hanya Engkau yang maha memberi rezeki tanpa mengharap imbalan. Karena keagunganMu meliputi alam semesta dan isinya.
Duhai Allah kami bersaksi bahwa tiada Illah selain Engkau, tiada berhak kami menyembah selain kepada Engkau dan tiada pernah kami menyembah selain Engkau, kami hanya meminta kepada Engkau, maka kabulkanlah permintaanku ini, ya Rabb. Dan aku percaya hanya Engkaulah sebaik-baik pemberi dan zat yang maha menerima keluhan serta permohonan hambamu,amin”
Seorang istri memiliki kesempatan berpartisipasi dalam setiap hembusan nafasnya. Banyak pihak yang telah menbuktikan betapa dasyatnya do’a yang mengalir dari sanubari istri yang ditujukan untuk suami dan anak2nya. Seorang Napoleon Bonaparte harus mengakui secara jantan atas peran istrinya dalam meraih kesuksesan dirinya. Jauh sebelum itu peranan Sayyidah Khadijah Radhiyallahu Anha sebagai istri nabi sepanjang masa terukir jelas dalam sejarah kenabian. Oleh sebab itu, manfaatkanlah kelebihan yang kalian miliki ini, wahai para istri. Sebab, para suami sangat membutuhkan do’a kalian, demi kesuksesan tugas mereka dalam menjalankan amanah Allah sebagai kepala rumah tangga.
Do’a Istri ketika melepas suami tercinta berangkat mencari nafkah:
“Ya Allah Yang Maha Memberi Karunia, limpahkanlah karuniamu kepada suamiku yang tengah menjalankan tugasnya sebagai kepala rumah tangga kami, sesuai dengna perintah Mu. Hindarilah ia dari mencari harta yang Engkau haramkan untuk dikonsumsi oleh dirinya sendiri dan keluarganya. Muliakanlah ia sebagai pemimpin kami dengan memberikan kemudahan jalan baginya didalam mencari rezeki pemberian Mu. Wahai Yang Maha Menguasai segala urusan, mudahkanlah semua urusan suamiku,” Amin…
Ridoilah usaha suamiku dalam mencari nafkah untuk kesejahteraan keluarga kami dan orang2 disekitar kami …amin


sumber : http://destycholidyrozi.wordpress.com/2009/03/17/kekuatan-sejati-dibalik-kesuksesan-suami/

Label:


Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]





<< Beranda

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]