Senin, 31 Maret 2014
Jenis Kujang
JENIS dan PEMEGANG KUJANG :
1. Kujang CIUNG mata 9 : ageman RAJA dan BRAHMESTA.
2. Kujang CIUNG mata 7 : ageman Prabu ANOM , Mantri DANGKA, Para PANDITA
3. Kujang CIUNG mata 5 : ageman Para BOPATI, GEURANG SEURAT
4. Kujang CIUNG mata 3 : ageman Para PUUN, Para KAPUTREN
5. Kujang CIUNG mata 1 : ageman Para GURU TANGTU AGAMA, PANGWEREG.
6. Kujang KUNTUL(mt.4) : ageman Para PATIH , Para MANTRI
7. Kujang JAGO(mt.4) : ageman BALAPATI, Para LULUGU, Para SAMBILAN
8. Kujang BANGKONG(1) : ageman Para GURU (ahli/tukang).
9. Kujang NAGA (mt.2/4) : ageman Para KANDURU , Para JARO
10.Kujang BADAK(mt.1) : ageman Para JURIT, PAMATANG, BAREUSAN, dsb.
FUNGSI KUJANG :
1). Sebagai PUSAKA , waruga(bilah) nya diberi pamor, matanya ditutup pakai logam mulia, seperti EMAS atau PERAK. Diberi muatan MAGIS dengan harapan untuk keselamatan dan wibawa.
2). Sebagai PAKARANG, digunakan alat membeladiri, waruga(bilah) nya ditaburi racun, agar orang/musuh yang terkena luka akan fatal akibatnya.
3). Sebagai PANGARAK, landean/gagangnya dibuat panjang antara 120cm-150cm seperti tumbak. Digunakan untuk Upacara Keagamaan, Kenegaraan, dan Adat. Waruga/bilah Kujang nya jenis NAGA dan JAGO.
4). Sebagai PAMANGKAS, bangun/rupa bilah dibuat khusus, panjang 30cm-40cm, agak lebar, serupa dengan arit panjang dan sedikit lebar. Digunakan untuk membabad(nyacar) semak belukar untuk lahan ladang(huma).
BAHAN UTAMA KUJANG :
1. Besi, baja, untuk waruga(bilah).
2. Akar kayu Gaharu Tanduk, untuk landean/ganja(gagang).
3. Papan kayu SAMIDA, untuk kowak/kopak(sarung).
4. Racun, untuk ditabur pada kujang pakarang.
5. Gaib/magis, untuk pengisi pada kujang pusaka.
6. Emas, perak, batu mulia, untuk mata pada kujang pusaka.
BENTUK KOWAK dan LANDEAN :
1. Bentuk Kowak/kopak(sarung) lurus, bagian ujungnya menyudut mengikuti ujung waruga(bilah), pangkalnya diberi taricangka, tidak ada lekukan-lekukan dan ukiran seperti kujang masa kini.
2. Bentuk Landean/ganja(gagang) "ceker kidang", yaitu serupa dengan kaki/ceker rusa. Tidak ada motif ukiran apapun, seperti kujang masa kini ada yang berbentuk macan, burung, dsb.
CATATAN KHUSUS :
1. Pada jaman Pajajaran, tidak ada kujang yang waruga(bilah) nya terbuat dari bahan KUNINGAN, sebab dahulu belum ada teknologi memadukan tembaga dan timah sebagai bahan baku kuningan.
2. Pada jaman Pajajaran, tidak ada kujang yang bertuliskan aksara arab.
sumber: https://www.facebook.com/permalink.php?id=462006183848622&story_fbid=498002593582314
1. Kujang CIUNG mata 9 : ageman RAJA dan BRAHMESTA.
2. Kujang CIUNG mata 7 : ageman Prabu ANOM , Mantri DANGKA, Para PANDITA
3. Kujang CIUNG mata 5 : ageman Para BOPATI, GEURANG SEURAT
4. Kujang CIUNG mata 3 : ageman Para PUUN, Para KAPUTREN
5. Kujang CIUNG mata 1 : ageman Para GURU TANGTU AGAMA, PANGWEREG.
6. Kujang KUNTUL(mt.4) : ageman Para PATIH , Para MANTRI
7. Kujang JAGO(mt.4) : ageman BALAPATI, Para LULUGU, Para SAMBILAN
8. Kujang BANGKONG(1) : ageman Para GURU (ahli/tukang).
9. Kujang NAGA (mt.2/4) : ageman Para KANDURU , Para JARO
10.Kujang BADAK(mt.1) : ageman Para JURIT, PAMATANG, BAREUSAN, dsb.
FUNGSI KUJANG :
1). Sebagai PUSAKA , waruga(bilah) nya diberi pamor, matanya ditutup pakai logam mulia, seperti EMAS atau PERAK. Diberi muatan MAGIS dengan harapan untuk keselamatan dan wibawa.
2). Sebagai PAKARANG, digunakan alat membeladiri, waruga(bilah) nya ditaburi racun, agar orang/musuh yang terkena luka akan fatal akibatnya.
3). Sebagai PANGARAK, landean/gagangnya dibuat panjang antara 120cm-150cm seperti tumbak. Digunakan untuk Upacara Keagamaan, Kenegaraan, dan Adat. Waruga/bilah Kujang nya jenis NAGA dan JAGO.
4). Sebagai PAMANGKAS, bangun/rupa bilah dibuat khusus, panjang 30cm-40cm, agak lebar, serupa dengan arit panjang dan sedikit lebar. Digunakan untuk membabad(nyacar) semak belukar untuk lahan ladang(huma).
BAHAN UTAMA KUJANG :
1. Besi, baja, untuk waruga(bilah).
2. Akar kayu Gaharu Tanduk, untuk landean/ganja(gagang).
3. Papan kayu SAMIDA, untuk kowak/kopak(sarung).
4. Racun, untuk ditabur pada kujang pakarang.
5. Gaib/magis, untuk pengisi pada kujang pusaka.
6. Emas, perak, batu mulia, untuk mata pada kujang pusaka.
BENTUK KOWAK dan LANDEAN :
1. Bentuk Kowak/kopak(sarung) lurus, bagian ujungnya menyudut mengikuti ujung waruga(bilah), pangkalnya diberi taricangka, tidak ada lekukan-lekukan dan ukiran seperti kujang masa kini.
2. Bentuk Landean/ganja(gagang) "ceker kidang", yaitu serupa dengan kaki/ceker rusa. Tidak ada motif ukiran apapun, seperti kujang masa kini ada yang berbentuk macan, burung, dsb.
CATATAN KHUSUS :
1. Pada jaman Pajajaran, tidak ada kujang yang waruga(bilah) nya terbuat dari bahan KUNINGAN, sebab dahulu belum ada teknologi memadukan tembaga dan timah sebagai bahan baku kuningan.
2. Pada jaman Pajajaran, tidak ada kujang yang bertuliskan aksara arab.
sumber: https://www.facebook.com/permalink.php?id=462006183848622&story_fbid=498002593582314
Label: kisah cerita
Berlangganan Postingan [Atom]
Posting Komentar