Sabtu, 10 Mei 2014

 

craft from cianjur












Memang hingga saat ini perajin aksesori di Cianjur masih bisa dihitung jari, dan yang menggemarinya pun masih sangat terbatas. Namun di balik semua itu, menggeluti kerajinan aksesori bisa sangat menjanjikan.



Seperti yang dilakoni Devi Nasution (33). Warga Kampung Kopo RT 01/07, Desa Sukamanah, Kecamatan Karangtengah Cianjur. Awalnya Devi hanya berniat mengembangkan dan memberdayakan masyarakat sekitar sehingga berimbas pada peningkatan taraf ekonomi.



Bisnis kerajinan aksesori perhiasan yang digeluti Devi dimulai sekitar 1999 lalu. Bahan dasar yang digunakan terdiri dari berbagai perhiasan seperti emas, perak, maupun kuningan.



Devi menurutkan, untuk membuat aksesori perhiasan, diperlukan bahan dasar lilin yang polanya dibuat berdasarkan bentuk perhiasan, misal cincin atau gelang. Biasanya, Devi mendapatkan pasokan lilin dari Jakarta dengan harga mencapai 270.000 per kg.

Setelah selesai dibuatkan pola, selanjutnya dihaluskan. Kemudian pola itu dilapisi emas, perak, maupun kuningan. Pembuatan kerajinan aksesori perhiasan ini dibutuhkan ketelitian dan keseriusan.
Dalam 10 hari dengan 15 pekerja, ia bisa menghasilkan ribuan cincin, gelang, maupun liontin. Satu cincin dijual seharga Rp6.000, gelang Rp25.000, dan liontin Rp.6.000. "Kalau permintaan banyak, maka terpaksa kami kerja lembur," kata Devi.
Dalam segi pemasaran, Devi sudah memiliki pelanggan tetap di Jakarta, Medan, Bengkulu, Kalimantan, bahkan hingga ke Malaysia. "Tapi pangsa pasar di Cianjur sendiri masih minim," imbuhnya.[den]

sumber : http://desasukamanah-karangtengah.blogspot.com/2012/07/kerajinan-aksesori-cianjur-tembus-pasar.html

Label:


Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]





<< Beranda

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]